Daripada melompat langsung ke versi Android 5.0 tahun ini, Google rupanya memutuskan untuk memperlambat sedikit munculnya fitur-fitur baru secara bersamaan, dimana Google justru memilih untuk memperkuat tampilan fitur pada versi Android 4.0 Ice Cream Sandwich, yang telah di luncurkan tahun lalu dan mendapat respon positif yang cukup kuat.
Meskipun keputusan ini kemungkinan cukup berkaitan dengan lambatnya adopsi ICS (Android 4.0 hanya tersedia pada sekitar 10 persen perangkat yang ada, bahkan setelah setahun diluncurkan), rilis ulang secara halus, memungkinkan Google untuk beristirahat sejenak dengan harapan bahwa operator, pengembang dan pengguna akan sama-sama mempunyai kesempatan untuk mengejar ketertinggalan.
Tentu saja, itu bukan berarti Google mengabaikan tema yang diusung melalui versi terbaru Android tahun ini, yaitu Jelly Bean, yang memiliki visi untuk menjadi platform mobile yang lebih ramping dan tajam dalam penggunaanya.
Dimana apabila Android 3.0 Honeycomb yang identik untuk Tablet PC, sementara Android 4.0 Ice Cream Sandwich lebih condong ke Smart Phone, Android 4.1 Jelly Bean diharapkan dapat lebih mumpuni dari pendahulunya dengan memperhalus dan memperlancar penggunaan Android pada dua perangkat tersebut.
Sementara itu, Google tidak membuang kesempatan yang ada, maka tidak hanya menunjukkan bagaimana OEM Android tablet harus bekerja, namun juga bermaksud memukul pesaing terdekatnya yang masih belum merilis OS terbaru. Dengan membangun kerjasamanya dengan Asus, Google mulai melakukan pengiriman Tablet 7” NEXUS 7 pada bulan ini, dan ini adalah perangkat pertama yang hadir dengan Android 4,1 Jelly Bean terinstall.
Walau masih ada pandangan skeptis akan langkah Google, tidak ada yang menyangkal bahwa Android 4.1 Jelly Bean adalah versi Android terbaik yang pernah ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar